Kabah adalah bangunan suci yang menjadi kiblat bagi umat Islam di seluruh dunia. Terletak di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, Kabah memiliki sejarah panjang yang penuh makna sejak zaman Nabi Ibrahim hingga saat ini.
Berikut adalah perjalanan sejarah pembangunan Kabah dari masa ke masa.
Menurut beberapa riwayat, Kabah pertama kali dibangun oleh Nabi Adam atas perintah Allah SWT sebagai tempat ibadah pertama di bumi. Namun, bangunan ini kemudian hilang akibat bencana alam yang terjadi selama berabad-abad.
Setelah bangunan awal hilang, Allah SWT memerintahkan Nabi Ibrahim dan putranya, Nabi Ismail, untuk membangun kembali Kabah di tempat yang sama. Mereka membangun Kabah dari batu-batu yang dikumpulkan di sekitar Makkah. Allah juga memerintahkan Nabi Ibrahim untuk menyeru umat manusia agar datang menunaikan ibadah haji di tempat ini.
Pada masa sebelum kenabian Rasulullah SAW, suku Quraisy melakukan renovasi besar terhadap Kabah. Pada saat itu, bangunan Kabah mengalami kerusakan akibat banjir. Suku Quraisy memperbaikinya dengan membangun tembok yang lebih kokoh dan menambahkan atap. Saat renovasi ini berlangsung, terjadi insiden bersejarah ketika Rasulullah SAW menyelesaikan perselisihan antar suku mengenai peletakan Hajar Aswad dengan solusi yang bijaksana.
Setelah masa Rasulullah SAW, pada tahun 683 M, Abdullah bin Zubair melakukan renovasi besar terhadap Kabah. Ia membangun kembali Kabah dengan mengikuti fondasi yang diletakkan oleh Nabi Ibrahim, sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW. Namun, setelah penguasa Umayyah, Abdul Malik bin Marwan, berkuasa, ia mengembalikan struktur Kabah ke bentuk yang sebelumnya.
Pada abad ke-17, Kabah mengalami kerusakan akibat banjir besar yang melanda Makkah. Sultan Murad IV dari Kekaisaran Ottoman kemudian memerintahkan renovasi besar-besaran yang memperkokoh struktur Kabah hingga tetap bertahan sampai sekarang.
Kerajaan Arab Saudi telah beberapa kali melakukan perbaikan dan perawatan Kabah untuk memastikan ketahanan struktur dan kenyamanan jemaah haji. Salah satu perubahan besar adalah pemasangan atap baru, penguatan fondasi, serta peningkatan fasilitas di sekitar Masjidil Haram untuk menampung jumlah jemaah yang semakin meningkat setiap tahunnya.
Kabah telah mengalami berbagai tahap pembangunan dan renovasi dari zaman Nabi Adam hingga era modern saat ini. Meskipun bentuk dan bahan pembangunannya telah mengalami perubahan, fungsinya sebagai pusat ibadah dan simbol persatuan umat Islam tetap abadi sepanjang zaman.
Sempat Terdampak Konflik Israel-Iran, Menag: Penerbangan Haji Mulai Lancar Kembali MAQDIS
Forum Komunikasi KBIHU: Haji 2025 Ujian Kesabaran MAQDIS
Kedutaan Saudi Beri Catatan Penyelenggara Haji RI 2025, Ini Isinya MAQDIS
BIMBINGAN MANASIK HAJI KBIHU MAQDIS MAQDIS
Banyak Masalah Lapangan, BP Haji Bakal Hapus Sistem Multisyarikah pada Haji 2026 MAQDIS
SAUDI BATAL PANGKAS KUOTA HAJI INDONESIA MAQDIS
Cerita Jamaah Haji Asal Bandung Gagal Masuk Arab Saudi karena Visa Ditolak, Pulang Hanya Pakai Ihram MAQDIS
PELAKSANAAN TARWIYYAH KBIHU MAQDIS MAQDIS
Komnas Disabilitas Apresiasi Safari Wukuf Haji Lansia, Beri Catatan Perbaikan MAQDIS
KBIHU dan Civil Society Haji MAQDIS
Pentingnya Peran KBIHU: Penolong Jamaah di Tanah Suci MAQDIS
7 Rahasia Meraih Haji Mabrur MAQDIS
Hikmah Haji 2025: Saat Kita Tersebar, Allah Ajarkan Arti Saling Menjaga MAQDIS
VISI DAN MISI KBIHU MAQDIS MAQDIS
Simak Info Lengkap Fase Kepulangan Jemaah Haji 2025 ke Tanah Air MAQDIS
Kami menggunakan cookie untuk meningkatkan pengalaman Anda di situs ini. Dengan melanjutkan penggunaan situs ini, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.
Terima & LanjutkanPerlu informasi lebih lanjut? Kebijakan Privasi – atau – Kebijakan Cookie dan GDPR