Hikmah Haji 2025: Saat Kita Tersebar, Allah Ajarkan Arti Saling Menjaga

  • MAQDIS
  • Aa Herdiansyah
  • 93
...

Musim haji 2025 menyimpan pelajaran besar. Ketika ribuan jamaah dari berbagai KBIHU dan kloter harus menerima kenyataan ditempatkan secara acak oleh syarikah, banyak yang merasa panik, bingung, bahkan kehilangan arah. Tapi justru dari kondisi yang tak ideal ini, Allah hadirkan begitu banyak hikmah yang luar biasa.

1. Allah Ajarkan Kita untuk Tidak Bergantung pada Sistem Duniawi

Sistem syarikah berubah. Jadwal tak serapi biasanya. Jamaah tidak lagi bersama kelompoknya. Tapi justru di sinilah kita diingatkan bahwa haji adalah perjalanan totalitas bersandar hanya kepada Allah.

“Bukan lagi siapa petugasnya, di tenda mana, dengan siapa aku pergi... Tapi: apakah aku tetap khusyuk dan bertahan di tengah ujian?”

— Sebuah perenungan dari jamaah lansia di Mina.

2. Ukhuwah Islamiyah Teruji di Tengah Keterpisahan

Ketika tak ada lagi sekat kloter dan tenda bercampur dari berbagai daerah, ukhuwah diuji dan dibangun ulang. Jamaah saling tolong-menolong tanpa kenal daerah asal. Yang muda bantu yang tua, yang bisa bahasa Arab bantu yang tidak.

Inilah bukti bahwa persaudaraan tak harus satu KBIHU, tapi satu tujuan: mabrur di sisi Allah.

3. Pentingnya Keikhlasan dan Adaptasi dalam Ibadah

Haji tahun ini menuntut para jamaah untuk ikhlas menerima kondisi yang tidak ideal. Tidak mudah tidur tanpa teman sekamar. Tidak mudah berjalan tanpa tahu siapa yang biasa membimbing. Tapi justru dari semua itu tumbuh jiwa yang lebih lapang, lebih kuat, dan lebih tangguh.

4. KBIHU Tetap Hadir Sebagai Wakil Kepedulian

Meski sistem berubah dan lokasi berpencar, KBIHU yang tulus tidak meninggalkan jamaahnya. Mereka mencarikan jalan, menyusuri tenda, membawa jadwal, membimbing jamaah bahkan satu per satu. Inilah bukti bahwa dalam dunia yang serba berubah, kehadiran dan kepedulian tetap bisa dipertahankan.

Haji 2025 Bukan Sekadar Ibadah, Tapi Sekolah Kehidupan

Kadang Allah pisahkan kita dari kenyamanan agar kita belajar kembali arti kebersamaan, pengorbanan, dan totalitas kepada-Nya. Tahun ini, haji menjadi madrasah besar yang mengajarkan kita untuk:

✅ Taat meski bingung

✅ Sabar meski lelah

✅ Bersyukur meski tidak sesuai rencana

✅ Dan tetap membantu sesama meski kita pun sedang berjuang

Penutup: Jangan Hanya Cari Mabrur, Tapi Jadi Manusia yang Lebih Luhur

Mari kita syukuri setiap detik di Tanah Suci, termasuk saat kita tersesat, saat tenda kita jauh, saat tidak bersama orang yang biasa kita kenal. Mungkin di situlah Allah paling dekat, paling ingin kita belajar.

Karena sejatinya, hikmah terbesar dari haji bukan hanya selesai lempar jumrah, tapi saat kita kembali membawa hati yang baru—lebih sabar, lebih peduli, dan lebih bergantung kepada-Nya.


Lainnya

Cookie Consent


Kami menggunakan cookie untuk meningkatkan pengalaman Anda di situs ini. Dengan melanjutkan penggunaan situs ini, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.

Terima & Lanjutkan

Perlu informasi lebih lanjut? Kebijakan Privasi – atau – Kebijakan Cookie dan GDPR