Kisah Peletakan Hajar Aswad oleh Nabi Muhammad

  • MAQDIS
  • Nunu Nur Arifin
  • 227
...

Hajar Aswad adalah salah satu batu paling suci dalam Islam yang terletak di sudut tenggara Ka'bah, di dalam Masjidil Haram, Makkah. Batu ini diyakini berasal dari surga dan memiliki sejarah panjang yang penuh makna bagi umat Islam. Salah satu kisah yang paling terkenal adalah peristiwa peletakan kembali Hajar Aswad oleh Nabi Muhammad ﷺ sebelum masa kenabiannya.

Latar Belakang Kisah

Sebelum masa kenabian Nabi Muhammad ﷺ, suku Quraisy memutuskan untuk merenovasi Ka'bah karena bangunannya mengalami kerusakan akibat banjir besar. Dalam proses renovasi tersebut, ketika tiba saatnya untuk meletakkan kembali Hajar Aswad ke tempatnya, para pemimpin suku Quraisy berselisih pendapat. Masing-masing suku merasa berhak mendapatkan kehormatan untuk mengembalikan batu suci tersebut ke tempatnya. Perselisihan ini hampir berujung pada pertumpahan darah di antara suku-suku Quraisy yang berpengaruh saat itu.

Peran Nabi Muhammad ﷺ

Untuk menyelesaikan konflik ini, mereka sepakat untuk menyerahkan keputusan kepada orang pertama yang memasuki Masjidil Haram. Ternyata, orang pertama yang masuk adalah Muhammad ﷺ, yang saat itu dikenal sebagai seorang yang jujur dan bijaksana.

Nabi Muhammad ﷺ kemudian mengusulkan sebuah solusi yang diterima oleh semua pihak. Beliau membentangkan sehelai kain, meletakkan Hajar Aswad di tengah kain tersebut, dan meminta setiap pemimpin suku untuk memegang ujung kain itu. Dengan cara ini, semua suku mendapatkan kehormatan untuk turut serta dalam pemindahan batu suci tersebut. Setelah itu, Nabi Muhammad ﷺ sendiri yang mengambil Hajar Aswad dengan tangannya dan meletakkannya pada posisinya di Ka'bah.

Makna dan Hikmah

Peristiwa ini menunjukkan kebijaksanaan Nabi Muhammad ﷺ dalam menyelesaikan konflik dengan cara yang adil dan damai. Keputusan beliau tidak hanya mencegah perpecahan di antara suku-suku Quraisy tetapi juga memperlihatkan kepemimpinan beliau yang luar biasa bahkan sebelum diangkat sebagai Rasul.

Hingga saat ini, Hajar Aswad tetap menjadi simbol spiritual yang tinggi bagi umat Islam. Setiap jamaah haji dan umrah berusaha untuk mencium atau menyentuh batu suci ini sebagai bentuk penghormatan, mengikuti sunnah Rasulullah ﷺ.

Kisah peletakan Hajar Aswad oleh Nabi Muhammad ﷺ menjadi bukti bahwa kebijaksanaan dan keadilan adalah kunci dalam menyelesaikan perselisihan, dan nilai-nilai tersebut tetap relevan hingga saat ini.


Artikel Lainnya