Hajar Aswad adalah salah satu batu paling suci dalam Islam yang terletak di sudut tenggara Ka'bah, di dalam Masjidil Haram, Makkah. Batu ini diyakini berasal dari surga dan memiliki sejarah panjang yang penuh makna bagi umat Islam. Salah satu kisah yang paling terkenal adalah peristiwa peletakan kembali Hajar Aswad oleh Nabi Muhammad ﷺ sebelum masa kenabiannya.
Sebelum masa kenabian Nabi Muhammad ﷺ, suku Quraisy memutuskan untuk merenovasi Ka'bah karena bangunannya mengalami kerusakan akibat banjir besar. Dalam proses renovasi tersebut, ketika tiba saatnya untuk meletakkan kembali Hajar Aswad ke tempatnya, para pemimpin suku Quraisy berselisih pendapat. Masing-masing suku merasa berhak mendapatkan kehormatan untuk mengembalikan batu suci tersebut ke tempatnya. Perselisihan ini hampir berujung pada pertumpahan darah di antara suku-suku Quraisy yang berpengaruh saat itu.
Untuk menyelesaikan konflik ini, mereka sepakat untuk menyerahkan keputusan kepada orang pertama yang memasuki Masjidil Haram. Ternyata, orang pertama yang masuk adalah Muhammad ﷺ, yang saat itu dikenal sebagai seorang yang jujur dan bijaksana.
Nabi Muhammad ﷺ kemudian mengusulkan sebuah solusi yang diterima oleh semua pihak. Beliau membentangkan sehelai kain, meletakkan Hajar Aswad di tengah kain tersebut, dan meminta setiap pemimpin suku untuk memegang ujung kain itu. Dengan cara ini, semua suku mendapatkan kehormatan untuk turut serta dalam pemindahan batu suci tersebut. Setelah itu, Nabi Muhammad ﷺ sendiri yang mengambil Hajar Aswad dengan tangannya dan meletakkannya pada posisinya di Ka'bah.
Peristiwa ini menunjukkan kebijaksanaan Nabi Muhammad ﷺ dalam menyelesaikan konflik dengan cara yang adil dan damai. Keputusan beliau tidak hanya mencegah perpecahan di antara suku-suku Quraisy tetapi juga memperlihatkan kepemimpinan beliau yang luar biasa bahkan sebelum diangkat sebagai Rasul.
Hingga saat ini, Hajar Aswad tetap menjadi simbol spiritual yang tinggi bagi umat Islam. Setiap jamaah haji dan umrah berusaha untuk mencium atau menyentuh batu suci ini sebagai bentuk penghormatan, mengikuti sunnah Rasulullah ﷺ.
Kisah peletakan Hajar Aswad oleh Nabi Muhammad ﷺ menjadi bukti bahwa kebijaksanaan dan keadilan adalah kunci dalam menyelesaikan perselisihan, dan nilai-nilai tersebut tetap relevan hingga saat ini.
Sempat Terdampak Konflik Israel-Iran, Menag: Penerbangan Haji Mulai Lancar Kembali MAQDIS
Forum Komunikasi KBIHU: Haji 2025 Ujian Kesabaran MAQDIS
Kedutaan Saudi Beri Catatan Penyelenggara Haji RI 2025, Ini Isinya MAQDIS
BIMBINGAN MANASIK HAJI KBIHU MAQDIS MAQDIS
Banyak Masalah Lapangan, BP Haji Bakal Hapus Sistem Multisyarikah pada Haji 2026 MAQDIS
SAUDI BATAL PANGKAS KUOTA HAJI INDONESIA MAQDIS
Cerita Jamaah Haji Asal Bandung Gagal Masuk Arab Saudi karena Visa Ditolak, Pulang Hanya Pakai Ihram MAQDIS
PELAKSANAAN TARWIYYAH KBIHU MAQDIS MAQDIS
Komnas Disabilitas Apresiasi Safari Wukuf Haji Lansia, Beri Catatan Perbaikan MAQDIS
KBIHU dan Civil Society Haji MAQDIS
Pentingnya Peran KBIHU: Penolong Jamaah di Tanah Suci MAQDIS
7 Rahasia Meraih Haji Mabrur MAQDIS
Hikmah Haji 2025: Saat Kita Tersebar, Allah Ajarkan Arti Saling Menjaga MAQDIS
VISI DAN MISI KBIHU MAQDIS MAQDIS
Simak Info Lengkap Fase Kepulangan Jemaah Haji 2025 ke Tanah Air MAQDIS
Kami menggunakan cookie untuk meningkatkan pengalaman Anda di situs ini. Dengan melanjutkan penggunaan situs ini, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.
Terima & LanjutkanPerlu informasi lebih lanjut? Kebijakan Privasi – atau – Kebijakan Cookie dan GDPR