Gus Irfan berencana mengurangi masa tinggal jemaah haji 2026 dari 41–42 hari menjadi sekitar 38–40 hari. Pemangkasan dilakukan lewat penataan jadwal penerbangan, bukan menambah jumlah pesawat. Jemaah juga akan tetap menerima 126 kali makan, yaitu: 27 kali di Madinah 84 kali di Mekah 15 kali di Armuzna Tujuannya supaya penyelenggaraan lebih efisien dan jemaah lebih nyaman.
Menteri Haji dan Umrah, Mochamad Irfan Yusuf atau Gus Irfan, berencana mengurangi masa tinggal jemaah haji Indonesia di Arab Saudi. Dari sebelumnya rata-rata 41 hari, Gus Irfan menargetkan durasi tinggal bisa dipangkas menjadi sekitar 38 hari pada pelaksanaan haji 2026.
“Ada kemungkinan 38, ada kemungkinan 39, ada yang 40. Kemarin kan 41 sampai 42. Kita kurangi dua hari dengan cara pengaturan penerbangan,” ujar Gus Irfan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (18/11/2025).
EFISIENSI TANPA MENAMBAH PENERBANGAN
Meski ingin memangkas masa tinggal, Gus Irfan menegaskan langkah ini tidak dilakukan dengan menambah jumlah penerbangan. Strateginya justru melalui efisiensi penataan jadwal keberangkatan dan kepulangan jemaah.
“Kita atur lah supaya, tanpa menambah jumlah penerbangan, tapi kita atur efisiensi penerbangan,” ujarnya.
Rencana ini muncul setelah sebelumnya Komisi VIII DPR bersama Kemenhaj menetapkan durasi tinggal jemaah haji Indonesia di Saudi selama 41 hari pada rapat kerja yang digelar Rabu (29/10). Ketua Komisi VIII, Marwan Dasopang, menegaskan, “Jumlah lama masa tinggal jemaah di Arab Saudi rata-rata 41 hari.”
RINCIAN LAYANAN KATERING HAJI 2026
Selain durasi tinggal, rapat kerja tersebut juga membahas layanan katering bagi jemaah. Total jemaah haji 2026 akan menerima 126 kali makan selama berada di Saudi, dengan pembagian:
Madinah: 27 kali makan
Mekah: 84 kali makan
Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna): 15 kali makan
Marwan menekankan kualitas makanan yang harus dijaga, “Menu katering untuk jemaah haji harus berbahan baku dan bercita rasa Nusantara serta juru chef dari Indonesia,” pungkasnya.
Langkah pengurangan masa tinggal ini diharapkan tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga membuat pengalaman jemaah lebih nyaman tanpa menambah tekanan logistik.
Sempat Terdampak Konflik Israel-Iran, Menag: Penerbangan Haji Mulai Lancar Kembali MAQDIS
Forum Komunikasi KBIHU: Haji 2025 Ujian Kesabaran MAQDIS
Kedutaan Saudi Beri Catatan Penyelenggara Haji RI 2025, Ini Isinya MAQDIS
BIMBINGAN MANASIK HAJI KBIHU MAQDIS MAQDIS
Banyak Masalah Lapangan, BP Haji Bakal Hapus Sistem Multisyarikah pada Haji 2026 MAQDIS
BIAYA HAJI 2026 TURUN Rp2 JUTA MAQDIS
SAUDI BATAL PANGKAS KUOTA HAJI INDONESIA MAQDIS
Pemerintah Tetapkan Pelunasan Biaya Haji 2026 Dimulai 19 November MAQDIS
Cerita Jamaah Haji Asal Bandung Gagal Masuk Arab Saudi karena Visa Ditolak, Pulang Hanya Pakai Ihram MAQDIS
PELAKSANAAN TARWIYYAH KBIHU MAQDIS MAQDIS
Komnas Disabilitas Apresiasi Safari Wukuf Haji Lansia, Beri Catatan Perbaikan MAQDIS
KBIHU dan Civil Society Haji MAQDIS
Pentingnya Peran KBIHU: Penolong Jamaah di Tanah Suci MAQDIS
7 Rahasia Meraih Haji Mabrur MAQDIS
Hikmah Haji 2025: Saat Kita Tersebar, Allah Ajarkan Arti Saling Menjaga MAQDIS
Kami menggunakan cookie untuk meningkatkan pengalaman Anda di situs ini. Dengan melanjutkan penggunaan situs ini, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.
Terima & LanjutkanPerlu informasi lebih lanjut? Kebijakan Privasi – atau – Kebijakan Cookie dan GDPR